Dedikasi di Tengah Keterbatasan, Evi Jadi Simbol ASN Tangguh dan Inspiratif di Luwu Timur

Kawal
Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam di dampingi Wakil Bupati Luwu Timur, Puspawati Husler, beserta jajarannya melakukan foto bersama dengan Evi Nurjannah, salah seorang ASN Inspirasi dari Kecamatan Angkona. (Sumber: Dinas Kominfo SP Luwu Timur)

Di balik semarak upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di Lapangan Pendidikan, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, terdapat momen haru dan penuh inspirasi yang menyentuh hati banyak orang.

Adalah Evi Nurjanah, seorang perempuan tangguh asal Desa Solo, Kecamatan Angkona, yang mencuri perhatian seluruh peserta upacara. Meski mengalami kelumpuhan sejak beberapa tahun lalu, Evi tetap setia menjalani tugas sebagai tenaga administrasi di Kantor Urusan Agama (KUA) Angkona.

Perjuangannya selama lebih dari 10 tahun sebagai honorer akhirnya berbuah manis: ia resmi diangkat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi Kementerian Agama Tahun 2024.

Evi hadir bukan sekadar sebagai penerima SK PPPK, tetapi juga sebagai simbol dedikasi dan ketulusan dalam mengabdi, bahkan dalam keterbatasan fisik. Ia datang didampingi sang suami, Fadly, yang selama ini menjadi penyokong utama perjuangannya — mengantar, menjemput, bahkan menggendong Evi setiap hari ke tempat kerja.

Momen haru terjadi ketika Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, secara simbolis menyerahkan SK pengangkatan kepada Evi. Dalam sambutannya, Bupati mengajak seluruh ASN yang hadir untuk meneladani semangat dan kegigihan Evi.

“Semangat Bu Evi membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk mengabdi. Kita harus belajar dari beliau, bahwa pengabdian sejati lahir dari hati yang kuat dan tulus,” ujar Bupati Irwan.

Meski terbatas secara fisik, Evi tidak pernah membatasi pengabdiannya. Di ruang kerjanya, ia dikenal telaten dalam mengelola dokumen, mengetik surat, dan menjalankan tugas-tugas administrasi lainnya. Rekan-rekan kerjanya bahkan menyebutnya sebagai motivator karena sikapnya yang pantang menyerah dan selalu menebar semangat positif.

Kisah Evi Nurjanah kini menjadi catatan penting dalam sejarah ASN di Luwu Timur — bukan karena prestasi akademik atau jabatan tinggi, melainkan karena keteguhan hati dan ketulusan pengabdian yang menjadi teladan bagi semua.

Share This Article
Leave a Comment